Keajaiban Komposisi ASI! Selalu Berubah Sesuai Kebutuhan Bayi
Para ahli telah sepakat, bahwa ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi kita. Persembahan terbaik yang diberikan seorang bunda kepada putranya adalah ketika dia mampu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, dan kemudian dilanjutkan dengan ASI plus MPASI (makanan pendamping ASI) sampai dua tahun. ASI eksklusif berarti memberikan ASI sebagai satu-satunya sumber nutrisi bayi, tanpa diberikan makanan dan minuman tambahan lainnya, termasuk air putih sekalipun. Pemberian ASI secara eksklusif merupakan rekomendasi dari Unicef dan WHO. Di Indonesia, aturan pemberian ASI ekslusif tertuang dalam PP No. 33 Tahun 2012.
Mengapa ASI merupakan makanan terbaik? Selain kandungan nutrisinya yang lengkap, ASI ternyata memiliki keajaiban yang tidak bisa digantikan oleh zat lain. Menurut Dr. Sandra Fikawati, Ahmad Syafik, P.Hd dan Khaula Karima, S.Gz, dalam buku Gizi Ibu dan Bayi (Raja Grafindo Persada, 2015) menuliskan, bahwa komposisi gizi ASI ternyata mengikuti kebutuhan gizi si janin. Jumlah dan proporsi zat gizi ASI, ternyata disesuaikan dengan ‘demand’ dari si bayi. Jadi, komposisi ASI dari kolostrum (ASI yang pertama kali keluar), ASI bayi berusia sebulan, atau bayi berusia setahun, ternyata berbeda-beda. ASI akan diproduksi sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Bahkan, menurut dr. Tri Wuryanti, dari Klinik Sehati, Solo, ketika anak sakit pun, ASI akan diproduksi khusus untuk anak yang sakit tersebut. Tubuh ibu akan merespon dari sedotan mulut bayi yang sakit, dan kemudian ‘pabrik ASI’ di tubuh ibu akan memproduksi yang kaya zat imunitas untuk bayi.
Dini Rosa Siti Ayu, konselor laktasi dari AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) Kota Solo, menyebutkan, “Itulah mengapa ASI yang diproduksi ibu pada awal-awal kelahiran, memiliki kandungan protein yang lebih rendah dari susu sapi. Sapi membutuhkan banyak protein sebagai zat pembangun, karena begitu lahir, mereka sudah langsung jalan dan membutuhkan mobilitas yang tinggi. Sementara, bayi manusia kan tidak begitu. Bayi manusia membutuhkan lebih sedikit protein ketimbang bayi sapi.”
Jadi, ibu tidak perlu merasa khawatir dengan kondisi ASI-nya. Tak perlu merasa takut terlalu panas, terlalu dingin, terlalu encer atau terlalu kental. Juga tak perlu khawatir apakah gizinya pas atau tidak buat anak. Ibu cukup memenuhi kebutuhan gizi hariannya dengan nutrisi yang berimbang, dan ‘pabrik ASI’ akan memproduksi ASI sesuai dengan ‘pesanan’ si bayi. Menarik sekali, bukan?
Bagaimana dengan ibu susu atau donor ASI? Tentu komposisi ibu susu atau donor ASI akan berbeda dengan kebutuhan janin. Akan tetapi, jika ternyata ada hal mendesak, misal ASI ibu tidak keluar, ibu kandung sakit atau meninggal, ASI dari ibu susu atau donor ASI tentu lebih baik daripada susu formula.
Mari kita berikan ASI kepada anak-anak kita, demi tercapainya pembentukan generasi yang sehat, kuat, cerdas dan penuh dengan vitalitas.
Posting Komentar untuk "Keajaiban Komposisi ASI! Selalu Berubah Sesuai Kebutuhan Bayi"