Awas, 3 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Tubuh Melar!

Foto: health.harvard.edu

Suatu hari, seorang kenalan memosting tiga buah foto di akun media sosialnya. Foto pertama ketika dia masih mahasiswa, foto kedua saat wisuda, dan foto ketiga saat setelah berkeluarga. Naik sepuluh kilogram, Guys! Begitu tulisnya. Meski kenaikan sepuluh kilogram masih belum membuatnya terlalu gemuk, dia sendiri merasa heran, kok bisa, badan jadi semelar itu?

Terkadang, kita memang tak menyangka, bisa memiliki tubuh yang tidak seideal masa muda. Padahal, kita juga tak terlalu banyak mengasup makanan. Seperti biasa, sehari tiga kali makan, tak berlebihan. Tapi, kok jarum timbangan tetap saja bergerak ke arah angka yang lebih besar? Ada beberapa sebab mengapa badan bisa melar tanpa kita sangka-sangka. 

Pertama, minuman manis 

Banyak di antara kita, khususnya yang sudah bekerja dan berkeluarga, menjadi terbiasa dengan minuman manis. Saat hendak berangkat kerja, biasanya segelas the manis sudah tersedia. Di tempat kerja, masih ada segelas pula. Nanti, saat istirahat dan makan di kantin, minum segelas lagi. Padahal, gula merupakan zat yang sangat tinggi kalorinya. Menurut dr. Ahmad Supriyanto dari RSU PKU Muhammadiyah Surakarta, dalam satu gelas sirup atau teh kental manis, terkandung sekitar 200 kalori. Jika sehari kita minum tiga kelas minuman manis, berarti kita mendapatkan tambahan 600 kalori. “Padahal, tubuh manusia dewasa rata-rata hanya membutuhkan sekitar 2000 kalori dalam sehari. Kelebihan kalori, menurut, akan diubah menjadi cadangan energi berupa lemak.”

Kedua, kurangnya konsumsi air putih

Banyak minum air putih, yaitu 8 gelas sehari, selain menghilangkan haus, juga akan membuat kita tidak terlalu lapar, sehingga terhindar dari terlalu banyak menyantap makanan. Menurut konsultan gizi WHO, Frienty Sherla, M.Si, Konsumsi air putih akan menghambat proses pembentukan lemak atau lipogenesis, dan sebaliknya, proses pembakar lemak akan meningkat, karena dengan kondisi tubuh yang terhidrasi, penguraian lemak akan berjalan dengan baik. 

Ketiga, minimnya aktivitas fisik

Gaya hidup modern saat ini ternyata sangat memanjakan kita. Kita terbiasa dengan pola hidup yang disebut dengan sedentary lifestyle, yakni gaya hidup yang malas gerak. Selain memicu kegemukan, menurut website menshealth.com (1/3/2017), gaya hidup serbapasif, alias “mager—malas gerak” akan membuat mood kita turun, risiko serangan kanker, membuat kita mudah lupa, kadar gula darah meninggi, dan juga sakit pinggang yang terus menerus.

[YMS].

Location:

Berbagi :