Jangan Sepelekan Warna Urin, Ada Alarm Tubuh Di Sana!
Pernahkah Anda memperhatikan warna urin atau air seni Anda? Bening, kekuningan, cokelat keruh atau bahkan warna-warna lain yang tak wajar seperti merah, hijau atau biru? Mungkin Anda justru akan bingung membaca pengantar tulisan saya ini. Eh, apa iya sih, ada air seni berwarna merah atau hijau?
Jika selama ini kita mengabaikan apa warna air
seni kita, sebaiknya mulai sekarang, mari tingkatkan kewaspadaan. Sebab,
ternyata, warna air seni merupakan salah satu “sinyal” yang diberikan tubuh
kepada kita. Mirip dengan lampu merah (stop), lampu kuning (hati-hati), dan
lampu hijau (berjalan) bagi para pengendara kendaraan bermotor. Jika lampu
merah kita justru berjalan, maka mobil kita mungkin akan ditabrak truk gandeng.
Ya, bagaimana sifat-sifat air seni yang kita
keluarkan, bisa mengindikasikan apa yang tengah terjadi pada tubuh kita. Sebagaimana
dilansir dari webmd.com (1/2/2016) air seni merupakan limbah cair yang berasal dari
sistem metabolisme tubuh kita. Urin berisi air, garam, zat kimia yang disebut
urea, dan asam urat (uric acid).
Darah disaring oleh ginjal kita, dan zat-zat
sisa yang berupa racun akan dibuang dalam bentuk air seni tersebut. Karena itu,
warna, bau dan keadaan air seni, menggambarkan normal atau tidaknya proses
metabolisme kita. Gampangnya, jika racun dalam air seni cukup banyak, berarti
ada banyak zat racun sempat beredar dalam tubuh kita. Secara alamiah,
racun-racun akan disaring oleh ginjal, akan tetapi kerja ginjal yang melewati
normal akan berdampak pada kerusakan ginjal yang bisa berakibat fatal seperti
kematian.
Menurut mayoclinic.org (27/10/2017), warna
urin yang normal adalah kuning pucat agak bening, jumlahnya sekitar 1-2 liter
sehari, dengan bau yang khas urin. Jika warna kuning itu semakin tua, itu
menandakan bahwa cairan urin semakin pekat, yang berarti Anda kekurangan cairan
alias mengalami dehidrasi. Cepat-cepatlah tambah konsumsi air putih Anda jika
melihat cairan urin Anda ternyata berwarna kuning pekat atau bahkan mendekati
warna cokelat.
Bagaimana dengan warna-warna yang lain? Ada
beberapa jenis warna yang mungkin terlihat dari urin kita selain warna kuning
tersebut. Dehidrasi memang tidak bisa disepelekan, akan tetapi, solusi dari
dehidrasi relatif lebih mudah, yaitu segera penuhi kebutuhan air minum kita.
Ini berbeda jika warna urin kita ternyata
berwarna merah atau pink. Ketika urin Anda berwarna merah, mungkin Anda telah
mengonsumsi makanan yang mengandung pigmen warna merah dalam jumlah banyak,
seperti buah naga atau bit. Bisa juga karena konsumsi obat tertentu yang
berwarna merah.
Tetapi, Anda juga perlu waspada, sebab menurut
mayoclinic.org (27/10/2017), warna urin merah atau pink juga bisa disebabkan
karena adanya perdarahan pada organ-organ sistem urin Anda. Bisa karena infeksi
saluran kemih, tumor/kanker, kista pada ginjal, batu ginjal dan sebagainya.
Jika Anda tidak sedang mengonsumsi obat atau buah-buahan berwarna merah dan
menyaksikan urin berwarna merah, segeralah periksa ke dokter.
Obat-obatan juga bisa menyebabkan urin
berwarna oranye. Tetapi jika Anda tidak sedang mengonsumsi obat, warna oranye,
menurut webmd.com (1/2/2016), bisa jadi ada gangguan pada hati dan saluran
empedu, atau juga dehidrasi.
Bagaimana dengan warna biru atau hijau?
Sebagaimana dikutip dari mediskus.com (retrieved 30/10/2017) hal tersebut
mungkin karena adanya infeksi pseudomonas, atau penyakit terlalu banyak kalsium
pada darah (hiperkalsemia).
Saat ini berkembang luas istilah PURI (Periksa
Urin Sendiri). Dilansir dari antaranews.com (21/3/2010), Gerakan PURI (Periksa
Urin Sendiri) tersebut digalakkan oleh Perhimpunan Dokter Gizi Mediak Indonesia
(PDGMI). PURI merupakan langkah yang sangat bagus agar kita bisa mengantisipasi
datangnya penyakit berat pada tubuh kita. Jika kita bisa dengan cepat menangkap
“sinyal” yang diberikan tubuh kepada kita, maka segeralah berkonsultasi ke
dokter terdekat.
Yuk, mulai sekarang, mari waspada, jangan
pernah mengabaikan bagaimana warna dan bau urin kita. [yms].
Posting Komentar untuk "Jangan Sepelekan Warna Urin, Ada Alarm Tubuh Di Sana!"