Wah, Puasa Bisa Sehatkan Badan dengan Proses Autofagi
Tahukah Anda bahwa puasa bisa membuat tubuh sehat karena adanya proses autofagi yang bisa mencegah berbagai penyakit degeneratif termasuk kanker? Autofagi pada prinsipnya adalah proses penghancuran sel-sel rusak dan mengganti dengan sel baru. Semacam proses daur ulang. Proses autofagi terjadi saat tubuh tidak mendapatkan makanan selama 12-16 jam. Peristiwa ini sangat relevan dengan kewajiban puasa di bulan Ramadan.
* * *
Setiap bulan Ramadan, Umat Islam diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh. Sementara, di luar bulan Ramadan, ada beberapa ibadah puasa yang sifatnya sunnah, seperti puasa Senin dan Kamis, puasa pertengahan bulan Hijriah, puasa Arafah, puasa Syawal, dan sebagainya. Barangkali banyak di antara kita bertanya-tanya, mengapa Islam mengajarkan kita untuk berlapar-lapar dan menahan haus? Tentu banyak hikmah yang bisa dipetik. Salah satunya bahwa puasa itu membuat tubuh menjadi sehat.
Seperti banyak dibuktikan dalam riset ilmiah, puasa bukan hanya ibadah, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa. Nah, salah satu proses biologis yang sangat menakjubkan dan terjadi saat berpuasa adalah autofagi. Proses ini melibatkan lisosom, organel dalam sel yang berfungsi dalam mencerna kelebihan gula, lemak, dan melakukan daur ulang sel-sel yang rusak. Autofagi adalah mekanisme alami tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak dan mendaur ulang komponen yang sudah tidak diperlukan.
Autofagi berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "memakan diri sendiri." Dalam hal ini, lisosom "memakan" bagian-bagian dalam sel yang rusak atau tidak dibutuhkan oleh tubuh, seperti lemak yang berlebih. Sosok penting dalam penemuan proses ini adalah pakar biologi sel dari Institute of Science Tokyo's Institute of Innovative Research, Profesor Yoshinori Ohsumi. Karena penelitiannya yang luar biasa ini, beliau pun berhasil meraih Nobel Prize in Physiology or Medicine.
Berdasarkan riset beliau, saat tubuh kekurangan asupan energi, seperti ketika berpuasa, sel-sel akan mulai menghancurkan dan mendaur ulang protein serta organel yang tidak berfungsi dengan baik. Inilah yang disebut sebagai proses autofagi. Lisosom membantu tubuh membuang racun, memperbaiki sel-sel yang rusak, dan mencegah berbagai penyakit degeneratif seperti Alzheimer dan kanker.
Menariknya, proses autofagi terjadi pada manusia setelah 12-16 jam tidak mendapatkan makanan dan minuman. Hal ini terjadi pada saat seseorang berpuasa. Maka, di kalangan umat non muslim pun, puasa intermiten sering dianjurkan sebagai upaya diet untuk menyehatkan tubuh dan menormalkan berat bada. Pada kaum Muslim, kita bisa memanfaatkan momen puasa Ramadan yang ternyata sangat efektif dalam merangsang mekanisme ini.
Dengan berpuasa secara teratur, tubuh menjadi lebih sehat, metabolisme lebih efisien, dan risiko penyakit kronis berkurang. Jadi, puasa bisa menjadi cara alami untuk menjaga kesehatan dan memperpanjang usia. Tapi, tentunya kita harus tetap fokus, bahwa tujuan puasa adalah untuk beribadah sehingga menjadikan kita manusia yang bertakwa. Meski begitu, kita mengetahui bahwa pada setiap perintah dan larangan Allah SWT, selalu ada kebaikan yang bisa kita ambil. [@YM].
Posting Komentar untuk " Wah, Puasa Bisa Sehatkan Badan dengan Proses Autofagi "